admin 2025-06-15 0
Para pemain Paris Saint-Germain dan bek Brasil Paris Saint-Germain #05 Marquinhos mengangkat trofi setelah pertandingan final Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan di Munich, Jerman selatan pada 31 Mei 2025.

Lihat Foto

Paris Saint-Germain menjadi juara Liga Champions untuk kali pertama sepanjang sejarah setelah mengalahkan Inter Milan 5-0.

Pertandingan puncak Liga Champions PSG vs Inter Milan berlangsung di Allianz Arena, Munich, Sabtu (31/5/2025) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.

Tim asuhan Luis Enrique langsung menguasai jalannya laga PSG vs Inter Milan sejak awal dan membuat kubu Serie A tersebut tak berdaya sepanjang pertandingan. 

PSG memulai laga dengan tempo tinggi. Achraf Hakimi membuka keunggulan pada menit ke-12, disusul gol dari Desire Doue delapan menit kemudian.

Doue kembali mencetak gol di babak kedua, sebelum Khvicha Kvaratskhelia dan pemain muda Senny Mayulu melengkapi kemenangan fenomenal Paris.

Berikut adalah rangkuman beritanya:

Laporan laga historis tersebut bisa dibaca di artikel ini. 

Skor 5-0 menjadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions, sekaligus menjadikan Inter sebagai tim pertama yang kebobolan lima gol di partai puncak kompetisi ini sejak format European Cup berganti menjadi Liga Champions.

Hasil tersebut sekaligus menjadi pembuktian perkataan pelatih Luis Enrique dan apa yang telah ia lakukan untuk mentransformasi kubu Parc des Princes.

Tanpa sosok-sosok bintang seperti Lionel Messi, Neymar, dan terutama Mbappé, PSG justru menjelma menjadi tim yang lebih kompak, solid, dan berorientasi pada permainan kolektif.

Paris Saint-Germain menjadi klub ke-24 yang mengangkat trofi Si Kuping Besar. 

Keberhasilan PSG musim ini juga menambah daftar klub asal Prancis yang pernah menjuarai Liga Champions, menyusul jejak Olympique Marseille yang pernah menjadi juara pada tahun 1993.

Berikut adalah daftar juara Liga Champions dengan Real Madrid masih memimpin jauh dengan 15 gelar.

Pengamat sepak bola Italia, Giovanni Capuano, melontarkan kritik tajam terhadap performa Inter Milan usai kekalahan memalukan.

Melalui akun media sosialnya, Capuano tak segan menyebut kekalahan Inter sebagai “penghinaan olahraga”.

Momen penuh haru menyelimuti pesta kemenangan Paris Saint-Germain (PSG). Bagi sang pelatih, Luis Enrique, malam bersejarah itu juga menjadi momen mengenang putri tercinta yang telah tiada, Xana Enrique. 

Xana, yang meninggal dunia pada tahun 2019 di usia sembilan tahun akibat kanker tulang langka, menjadi sosok yang tak pernah lepas dari ingatan Enrique.




Berita-berita lain terkait kemenangan bersejarah Paris Saint-Germain ini bisa Anda baca di kanal Liga Champions Kompas.com.

Category: Uncategorized

Leave a Comment