
Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya mencetak sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka, usai menang telak 5-0 atas Inter Milan di final yang digelar di Allianz Arena, Munich, Sabtu (31/5/2025) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
Namun, meski tampil dominan dan meraih trofi paling prestisius di Eropa, para pemain PSG tidak bisa membawa pulang trofi asli Liga Champions ke ibu kota Prancis.
Sebagai pengganti, mereka hanya diperbolehkan membawa trofi replika sesuai aturan ketat yang diberlakukan oleh UEFA.
Seusai pesta juara di lapangan Allianz Arena, kapten PSG Marquinhos sempat mengangkat trofi asli Liga Champions—dikenal dengan julukan trofi Si Kuping Besar.
Namun, kebahagiaan tersebut hanya berlangsung sekejap. UEFA, sebagai otoritas tertinggi sepak bola Eropa, telah menetapkan bahwa trofi resmi harus tetap berada di markas mereka di Nyon, Swiss.
Sebagai gantinya, PSG menerima trofi replika resmi yang akan dibawa pulang ke Paris dan dipamerkan dalam pawai juara di Champs-Élysées, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu sore waktu setempat.
Aturan Ketat UEFA Soal Trofi
UEFA menerapkan regulasi ketat terkait peredaran dan kepemilikan trofi Liga Champions. Klub-klub juara hanya boleh menyimpan salinan replika, yang harus tetap berada di bawah pengawasan UEFA.
Setiap pergerakan replika trofi ini pun bahkan memerlukan izin resmi dari UEFA.
Selain itu, replika tersebut akan dipasang di Parc des Princes, markas PSG, sebagai simbol pencapaian bersejarah mereka.
Klub juga harus melaporkan lokasi penyimpanan trofi secara rinci kepada UEFA, yang berhak melakukan pengecekan sewaktu-waktu.
Kapan Trofi Asli Bisa Dimiliki?
Trofi asli Liga Champions hanya diberikan secara permanen kepada klub yang berhasil memenangi lima gelar atau tiga kali berturut-turut. Namun, sejak 2008, hanya syarat lima kali juara yang masih berlaku.
Hingga kini, hanya empat klub yang pernah mendapatkan hak kepemilikan atas trofi asli: Real Madrid, Ajax Amsterdam, Bayern Muenchen, AC Milan, dan Liverpool.
Barcelona punya 5 gelar Liga Champions setelah jadi juara pada 2015 tapi karena perubahan peraturan pada 2008-09, maka mereka hanya akan dapat trofi replika.
Dengan gelar pertama ini, PSG kini tinggal butuh empat trofi tambahan jika ingin menyimpan trofi asli di Paris suatu hari nanti.
Kemenangan telak PSG atas Inter Milan mencatatkan sejarah sebagai margin kemenangan terbesar dalam laga final antarklub Eropa sejak era Liga Champions dan Piala Champions.
Inter bahkan menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final era Liga Champions.
Terakhir kali final dengan skor setinggi ini terjadi pada 1962, saat Benfica menang 5-3 atas Real Madrid di final Piala Champions.