
Barcelona, Gavi, mengungkapkan kekecewaannya setelah Blaugrana mengalami kekalahan agregat 7-6 melawan Inter di semifinal Liga Champions.
Pertandingan penentuan Inter vs Barcelona bergulir di Giuseppe Meazza, Milan, pada Rabu (6/5) dini hari WIB. Barcelona yang sempat memimpin 3-2 pada menit ke-88 harus rela kalah 3-4 saat perpanjangan waktu berakhir.
Kekalahan meninggalkan rasa pahit dengan Gavi menjadi salah satu pemain Barcelona yang merasa bahwa ada ketidakadilan, terutama terkait dengan keputusan wasit Szymon Marciniak.
Setelah pertandingan, banyak pemain Barcelona, termasuk pelatih Hansi Flick dan presiden Joan Laporta, mengecam keputusan wasit asal Polandia tersebut.
Gavi mengekspresikan perasaannya melalui unggahan di Instagram Story.
“Ini sangat sulit, terutama mengetahui seberapa dekat kami. Mereka tidak ingin kami mencapai final karena takut dengan performa kami musim ini,” tulis sang gelandang muda.
“Tidak masalah berapa lama kami tidak memenangkan Liga Champions, meski saya tahu itu sulit dan berharap kami bisa menjadi juara setiap tahun.”
Namun, sang pemain tetap optimistis dengan kans Barcelona k depan.
“Saya yakin kami akan memenangkannya jika kami tetap bersatu. Saya tahu itu akan datang. Tidak peduli seberapa frustrasinya kami sekarang, kami masih bisa menyelesaikan musim ini dengan memenangkan tiga trofi, sesuatu yang tidak diharapkan siapa pun sebelum musim dimulai,” tuturnya mengatakan.
Rekan satu tim Gavi, Pedri, juga berpendapat bahwa setiap keputusan 50-50 berpihak pada Inter.
Pedri juga menyoroti bahwa pemain tengah Inter Milan Henrikh Mkhitaryan seharusnya mendapatkan kartu kuning kedua untuk pelanggaran terhadap Lamine Yamal di ujung kotk penalti Inter pada babak kedua.
Inter akan berhadapan dengan PSG di final Liga Champions yang akan diadakan di Allianz Arena, Munich, pada 31 Mei.
Ini akan menjadi final Liga Champions kedua bagi Inter dalam tiga tahun terakhir, setelah kalah dari Manchester City yang dilatih Pep Guardiola di Istanbul pada tahun 2023.