
Inter Milan memburu gelar keempat, sementara PSG ingin merasakan nikmat pertama jadi kampiun Eropa. Berikut prediksi final Liga Champions PSG vs Inter Milan.
Pertandingan final Liga Champions 2024-2025 antara PSG vs Inter Milan akan dilangsungkan di Allianz Arena, Muenchen, pada hari Sabtu (31/5/2025) atau Minggu dini hari pukul 02.00 WIB.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, menegaskan timnya layak tampil di final Liga Champions musim ini.
Antusiasme tinggi menyelimuti kubu Nerazzurri jelang laga puncak kontra PSG.
“Selalu luar biasa rasanya sebelum pertandingan Liga Champions, apalagi jika itu adalah final,” ujar Inzaghi dalam konferensi pers jelang laga.
“Kami sepenuhnya layak ada di sini karena sejak pertandingan pertama di Manchester kami telah menunjukkan hasrat yang luar biasa,” tuturnya menambahkan.
Inter memulai perjalanan di Eropa musim ini dengan hasil imbang tanpa gol melawan Manchester City di Etihad.
Tim asal Kota Milano ini finis di peringkat keempat di klasemen akhir League Phase Liga Champions 2024-2025 yang diikuti 36 tim.
Inter tampil digdaya dengan hanya mengalami satu kekalahan dan cuma kebobolan satu gol dari delapan pertandingan League Phase.
Langkah mereka berlanjut dengan menyingkirkan Feyenoord di babak 16 besar, sebelum menundukkan dua kandidat kuat juara, Bayern Muenchen (perempat final) dan Barcelona (semifinal).
“Lawan-lawan kami luar biasa, jadi keberadaan kami di sini memang pantas. Tapi kami tahu masih ada satu langkah lagi yang harus diambil, dan itu adalah yang paling penting,” kata Inzaghi.
Di sisi lain, PSG akan berharap kepada tuah sang pelatih Luis Enrique. Peracik taktik asal Spanyol itu pernah merasakan nikmat meraih gelar juara Liga Champions pada 2014-2015 semasa masih membesut Barcelona.
Sepanjang karier melatih, Enrique punya catatan nyaris sempurna di laga final.
Ia baru pernah kalah sekali dalam partai perebutan trofi, persisnya pada laga Piala Super Spanyol 2015 melawan Athletic Club yang menggunakan sistem dua leg.
Media Paris, Le Parisien, menyorot catatan Luis Enrique yang belum pernah kalah dalam 10 pertandingan final pertamanya yang bersistem satu leg.